Senin, 20 Februari 2012

LOKAKARYA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DI LINGKUNGAN KERJA PUSAT PELAYANAN AUTISMA

Yayasan Keluarga Istimewa Indonesia (YKII) bekerjasama dengan PT. Waterland Nusantara – perusahaan jasa pembinaan keselamatan dan kesehatan kerja ( PJK3), bermaksud menyelenggarakan : “Lokakarya Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Lingkungan Kerja Pusat Pelayanan Autisma “ untuk para praktisi pelayanan, orangtua anak, pegiat dan pemerhati autism di wilayah kota Bogor dan sekitarnya. Sosialisasi ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Bulan K3 Kota Bogor yang diselenggarakan oleh Dinas Tenaga Kerja, Sosial dan Transmigrasi Kota Bogor.
MAKSUD DAN TUJUAN :
-Pemenuhan kebutuhan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di lingkungan kerja pusat pelayanan autisma;
-Kepesertaan pekerja mandiri penangangan autisma pada Asuransi Jamsostek
Kegiatan ini akan dilaksanakan pada :
Hari/Tanggal : Sabtu, 25 Februari 2012
Jam : 07.30 - 16.30
Tempat : Ruang Pertemuan Pascapanen, Puslitbang Pertanian, Jl. Tentara Pelajar No 12A, Cimanggu, Bogor
Biaya : Rp. 100.000,- (Dapat ditransfer ke CIMP Niaga (022 0150 586124 An. Adjeng Sukesmi)
Narasumber : Kemenakertrans RI, Praktisi Layanan Autisma YKII, Jamsostek
Bagi yang ingin menghadiri dapat menghubungi :
YKII atau Contact Person :
Endah Dewi S L SPd : 0878 7838 3221 Dra. Anita Julianti : 0818 02920 4080

Selasa, 25 Oktober 2011

Apakah Anak Autis Itu ?

Apakah Anak Autis Itu?
Anak penyandang autis atau anak autis(tik) adalah anak yang memerlukan pelayanan yang memadai sesuai dengan tingkat kemampuan dan kebutuhannya. Mengapa demikian? Karena anak-anak ini mempunyai kegagalan yang jelas dalam berhubungan dengan orang lain, terhambat dalam berbahasa dan mempunyai keterbatasan dalam pola perilakunya. Keadaan ini disebabkan oleh adanya gangguan perkembangan sel-sel otak yang sangat kompleks. Anak-anak ini masing-masing memiliki sekumpulan ciri-ciri yang unik serta kelebihan dan kekurangan tersendiri.

Bila tahun 1990-an jumlah anak penyandang autisme adalah 10-20 per 10.000 anak (Baron-Cohen 1993), maka tahun 2000-an diperkirakan ada satu per 150 anak penyandang autisme di Amerika Serikat (CDC 2001). Melihat kecenderungan prevalensi yang meningkat terus, bukan tidak mungkin kalau saat ini penyandang autisme sudah ada di setiap penjuru tanah air tercinta. Yang menyedihkan adalah kurangnya tenaga ahli yang paham mengenai autisme dan tidak tersebarnya pengetahuan mengenai penanganan anak penyandang autisme, sehingga selain di kota-kota besar penanganan masih sangat minim, bahkan seringkali salah diagnosa dan salah terapi.

Adapun karakteristik dari anak-anak autisme adalah:
Gangguan dalam membentuk hubungan sosial.
- Cenderung menyendiri dan tidak berinisiatif untuk berhubungan dengan orang lain atau teman sebaya
- Kesulitan dalam mengekspresikan emosi dan memahami perasaan orang lain
- Kurang dapat bereaksi secara tepat terhadap perasaan dan emosi orang lain
- Memperlakukan orang lain seperti obyek, hanya berinteraksi bila membutuhkan bantuan
- Tidak mampu membentuk hubungan pertemanana dan berinteraksi sosial sesuai dengan usianya
- Minat terbatas dan tidak dapat bermain secara akurat
- Keterbatasan dalam keterampilan sosial
Gangguan dalam komunikasi verbal maupun nonverbal
- Keterlambatan atau kegagalan dalam perkembangan bahasa, tidak mampu memahami bahasa isyarat
- Kegagalan dalam merespon komunikasi orang lain, misalnya tidak bereaksi ketika dipanggil
- Penggunaan bahasa yang repetitif dan stereotipi
- Kebingungan dalam menggunakan kata ganti diri, misalnya saya menjadi kamu dan sebaliknya.

Pola-pola perilaku yang unik
- Gerakan tubuh berulang-ulang yang mengganggu proses pelaksanaan tugas, seperti mengepakkan tangan, menjentikkan jari, rocking, loncat-loncat
- Preokupasi pada bagian-bagian dari obyek atau keterikatan pada obyek tertentu
- Tidak menyukai perubahan
- Memaksakan untuk mengikuti rutinitas secara detil
- Minat yang sangat sempit.

Selain ketiga ciri utama tersebut, anak-anak autisme dapat memiliki beberapa ciri lain seperti:
a. Respon terhadap rangsang sensoris yang abnormal
b. Perkembangan yang terhambat dan tidak seimbang diantara berbagai aspek
c. Tingkah laku agresif atau menyakiti diri sendiri
d. Gangguan dalam pola tidur, kebiasaan makan dan kemampuan bina diri
e. Kesulitan dalam diskriminasi dan generalisasi.

Sampai saat ini belum ditemukan penyebab yang pasti dari gangguan autisma ini. Namun dengan semakin berkembangnya ilmu kedokteran maka dapat dideteksi bahwa terdapat kelainan neurobiologis pada susunan syaraf pusat yang berupa pertumbuhan sel otak yang tisak sempurna pada beberapa bagian otak. Gangguan ini terjadi selama kehamilan yang bisa disebabkan oleh infeksi virus CMV, Rubela, Herpes, Toxoplasma dan jamur (Candida). Selain itu faktor genetik juga memegang peranan penting dalam munculnya gejala-gejala autisma ini. Penelitian yang terakhir juga menemukan adanya hubungan antara gangguan pencernaan dengan autisma. Sebagian besar penyandang autisme ternyata tidak dapat mencernakan protein dari susu sapi (casein) dan tepung terigu (gluten) secara sempurna. Akibatnya terjadi gangguan pada fungsi otak yang akan memperburuk fungsi kognitif , perilaku dan perhatian (Budhiman 2000).

Salah satu bentuk pelayanan untuk anak autistik adalah melalui pendidikan yang disesuaikan dengan kondisi dan kemampuan anak. Program pengajaran terstruktur dinyatakan sebagai cara untuk memperoleh kemajuan yang besar. Hal ini terjadi karena guru secara aktif mengambil inisiatif untuk berinteraksi dan memberi petunjuk, juga guru menjalankan tugasnya dari bagian terkecil sehingga anak mudah mengikuti tahap-tahap pembelajaran sesuai tujuan yang diharapkan. Anak-anak juga dapat memperkirakan apa yang akan dicapainya. Perubahan mendadak seringkali membuat anak panik dan tantrum. Tetapi sedapat mungkin juga mengajarkan hal-hal yang spontan dan fleksibel terutama dalam kemampuan sosialnya (Baron-Cohen 1993).

Acara pergi keluar melihat apa yang ada di sekitar merupakan salah satu bentuk yang perlu diperkenalkan kepada anak-anak autis agar secara luwes mampu menghadapi suasana yang berbeda dari keseharian. Mari kita bantu anak-anak ini untuk maju menggapai masa depannya. (Upik Kesumawati Hadi, orang tua Tohiro Desnanda)

Label: Pengetahuan

diposkan oleh Editor @ 21:18

Selasa, 20 Oktober 2009

Program Ketrampilan Hidup YKII

Deskripsi :
Memproduksi dan memasarkan Alas Kloset Duduk ( ALASKU) dari koran bekas oleh anak-anak binaan YKII

Tujuan utama :
- Memberikan pemahaman kepada anak bahwa uang dapat diperoleh dengan cara memproduksi barang dan menjualnya.

Tujuan lainnya :
- Melatih motorik halus, kordinasi mata dan jari serta konsentrasi dengan kegiatan melipat dan menggunting kertas

Peserta :
Anak autisme dan spektrumnya dan ABK lainnya yang bergabung ke YKII.

Tata – cara :
1. Orangtua mendaftarkan anaknya ke YKII untuk ikut serta dalam program ini.
2. YKII memberikan pelatihan kepada orangtua, guru pendamping dan relawan tentang cara pembuatan ALASKU, standar kwalitas dan mekanisme perdagangannya.
3. Kemudian anak binaan mendapat pelatihan baik oleh orangtua, guru pendamping atau relawan YKII,
4. Anak berproduksi di rumah masing-masing dengan bimbingan orangtua, keluarga, guru pendamping. Bimbingan terbatas pada pengaturan jam kerja, jumlah produksi, dan kwalitas barang.
5. Hasil produksi dapat dijual ke Sekretariat YKII pada hari Sabtu atau Minggu oleh anak binaan yang bersangkutan. YKII membeli hasil produksi berdasarkan perhitungan ekonomi (lihat perhitungan).
6. Orangtua, guru pendamping atau relawan YKII yang terlibat dianjurkan untuk membimbing anak binaan tentang penggunaan uang hasil penjualan tersebut. Antara lain dengan memberikan pemahaman bahwa : berproduksi dapat menghasilkan uang, uang dapat`memenuhi kebutuhan hidup. Meskipun demikian uang bukan segalanya.
7. YKII kemudian menjual ALASKU ke gedung-gedung perkantoran atau toilet umum yang membutuhkan.

Perhitungan ekonomi :
1 Kg Koran bekas berisi 53 lembar.
1 lembar koran = 4 lembar ALASKU
1 kg koran bekas = 212 ALASKU
Harga 1 kg koran bekas di pengepul keliling = Rp. 800,--
Harga pembelian YKII = Rp. 25,-/lembar ALASKU
Harga pembelian 212 lembar ALASKU = 212 x Rp. 25,-, = Rp. 5.300,--
Nilai tambah = Rp. 5300,- : Rp. 800 x 100% = 662 % + manfaat terapi & pendidikan.

Jadwal :
Pendaftaran dan pelatihan 1 – 10 Oktober 2009.
Pembelian hasil produksi : Mulai 11 Oktober 2009
Penjualan perdana (Launching ) : 20 Oktober 2009 ( Hari Kebangkitan Nasional)
Penjualan ke pihak ketiga mulai 1 November 2009

Contoh : Brosur pemasaran YKII

ALAS KLOSET DUDUK (ALASKU)


ALASKU adalah kertas alas kloset duduk hasil daur ulang koran bekas yang diproduksi oleh anak-anak autis dan spektrumnya dibawah binaan Yayasan Keluarga Istimewa Indonesia, Bogor
dalam rangka Program Terapi dan Pendidikan Keterampilan Hidup.



Dengan menggunakan ALASKU berarti anda :
√ Telah menjaga kebersihan & kesehatan pribadi.
√ Turut membantu penanganan autisme dan spektrumnya. (Melipat dan menggunting adalah bentuk terapi motorik halus, kordinasi mata & tangan serta latihan konsentrasi. Sedangkan produksi dan pemasaran ALASKU adalah bagian pendidikan wirausaha bagi anak-anak binaan untuk hidup mandiri dikemudian hari)
√ Turut melestarikan alam dengan melakukan daur ulang

CARA PENGGUNAAN


1. Buka ALASKU dari lipatannya.
2. Lipat kedua lidah ke sisi bagian luar
3. Letakkan di atas kloset duduk ( lihat foto).
4. Kloset siap digunakan.
5. Buang ALASKU ke tempat sampah setelah digunakan




Donasi untuk program ALASKU harap ditujukan kepada :

Yayasan Keluarga Istimewa Indonesia
Jl. Boulevard Blok O.I/16, Taman Cimanggu, Bogor 16710
Tel: 0251-8336615, Fax :0251-8312687,
Situs : www.ikatankeluargaistimewa.blogspot.com
Bank Mandiri Kantor Cabang Bogor A/C # 133-00-0708557-4

Minggu, 20 September 2009

Buka Bersama Anggota, relawan dan para pemerhati YKII

Pada Tanggal 12 September 2009 di bulan Ramadlan, YKII berkesempatan mengadakan Buka bersama untuk mempererat jalinan tali silaturrahmi antara Anggota, Pengurus, Relawan dan para pemerhati yang peduli terhadap anak autis.



Pada kesempatan ini juga dipresentasikan hasil dari terapi berkuda yang dilakukan oleh YKII bekerjasama dengan mahasiswa dari FKH IPB, dengan peserta terapi adalah anak-anak YKII

Selasa, 16 Juni 2009

Sosialisasi Sekolahrumah (Homeschooling)

Dalam rangka dimulainya kegiatan belajar mengajar di Komunitas Sekolahrumah Keluarga Istimewa, kami pengurus YKII dan pengelola Komunitas Sekolah Rumah Keluarga Istimewa mengundang Bapak/Ibu/Saudara/i dalam kegiatan sosialisasi dan pelatihan sekolahrumah (homeschooling).

Sosialisasi dan pelatihan ini akan dilaksanakan pada :
Hari : Minggu
Tanggal : 5 Juli 2009
Tempat : Ruang Bangkirai Manajemen Bisnis IPB (MB IPB)
Jl. Raya Pajajaran Bogor (depan Telkom Bogor)
Jam : 08.00 - 16.00 WIB

Bagi yang berminat untuk mengikuti bisa menghubungi :

Yayasan Keluarga Istimewa Indonesia
Jl. Boulevard Blok O.1 No 16 Ruko Baru Taman Cimanggu Bogor
Telp : 0251- 8336615, Fax : 0251 - 8312687
Email : keluargaistimewa@yahoo.co.id

Senin, 01 Juni 2009

Komunitas Sekolahrumah (Homeschooling Community) Keluarga Istimewa

Setiap insan di Indonesia memiliki hak atas pendidikan. Hal ini semakin diperkuat dengan program pemerintah Wajib Belajar (WAJAR) 9 tahun. Namun, sekarang ini lebih dari 4,5 juta anak Indonesia berusia 7 sampai 15 tahun tetap di luar sekolah. Di lain pihak, jumlah remaja dan orang dewasa di Indonesia mengalami putus sekolah karena berbagai masalah sosial dan ekonomi semakin bertambah.
Berangkat dari permasalahan tersebut di atas Yayasan Keluarga Istimewa Indonesia (YKII) memberikan alternatif solusi dengan membentuk satuan pendidikan non formal yaitu Komunitas sekolahrumah 'Keluarga Istimewa'.

VISI
Menjadi Komunitas Sekolahrumah yang berkualitas prima di Kota Bogor dan sekitarnya

MISI

  • Membentuk manusia Indonesia yang berakhlak mulia, mandiri, berkarakter produktif dan berdaya saing yang berperan serta dalam peningkatan kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat.
  • Mencapai kompetensi individual seoptimal mungkin
  • Membantu setiap individu untuk berkembang, memahami dirinya dan perannya dalam dunia nyata.

TUJUAN

  • Membantu pemerintah negara Republik Indonesia dalam penyediaan pendidikan dasar dan menengah yang bermutu dalam rangka penuntasan wajib belajar 9 tahun melalui pendidikan nonformal Sekolahrumah.
  • Memfasilitasi, membina dan mengayomi peserta didik yang memerlukan pendidikan akademik dan kecakapan hidup secara fleksibel untuk meningkatkan mutu kehidupannya.

Selasa, 14 April 2009

amandemen Kegiatan Dukungan

Berhubung dengan adanya beberapa kesulitan antara lain :
- Kesulitan untuk mendapatkan tenaga Guru Pembimbing Khusus (GPK) dengan kualifikasi akademik minimal D-IV atau sarjana (S-1) latar belakang pendidikan tinggi dengan program pendidikan khusus/Pendidikan Luar Biasa, sebagaimana dideskripsikan dalam buku Model Penyelenggaraan Pendidikan Khusus di Provinsi Jawa Barat diterbitkan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat tanggal 3 Juni 2008 Bab IV Sub D Pendidik dan tenaga kependidikan poin 4 (halaman 13),
- waktu yang tersedia untuk rekruitmen sangat singkat
- beberapa tenaga GPK yang saat ini bernaung di bawah YKII sudah terisi penuh jadwalnya dengan pendampingan anak yang lain, maka proposal “Dukungan Proses Belajar-Mengajar Kelas Reguler Inklusi oleh Yayasan Keluarga Istimewa Indonesia Kepada Sekolah Dasar Negeri Semeru 6 Bogor” tanggal 8 April 2009 perlu dilakukan perubahan sebagai berikut :

 Jumlah Anak Berkebutuhan Khusus (ABK-autistik) yang mendapat pendampingan menjadi 4 (empat) anak yaitu yang saat ini duduk di kelas 5; dengan pertimbangan bahwa anak-anak tersebut akan menghadapi Ujian Akhir Nasional tahun 2010 sehingga perlu diprioritaskan
 Jumlah GPK menjadi 1 orang yaitu Ibu Ernawati, SPd., daftar riwayat hidup terlampir
 Durasi pertemuan = 3 x 35’ / 2 ABK / 2 mata pelajaran
 Banyaknya pertemuan 6 x pertemuan berhubung tanggal 9 Mei adalah hari libur nasional
 Jadwal pertemuan terbaru terlampir
 Dengan hanya ada 1 (satu) GPK maka tenaga koordinator dihapuskan